9Trendingtopic - Sebelum melangkah lebih jauh menuju pernikahan, setiap diri niscaya berharap pasangan yang akan ia nikahi ialah pasangan yang akan selalu ada kala suka dan duka.
Namun tentunya setiap insan tak ada yang sempurna.
Setiap orang tentu pernah mempunyai masa kemudian yang kelam yang mungkin dibutuhkan tak pernah lagi terjadi dalam hidupnya.
Hal serupa juga dialami perempuan ini.
Ia memang pernah mengalami masa kemudian yang kelam sebelum hasilnya tetapkan untuk menikah.
Namun bukannya mencoba memperbaiki diri, masa kemudian perempuan ini justru menciptakan ia gelap mata dan hingga melaksanakan hal yang tak terduga.
Bagaimana kisahnya?
Simak dibawah ini, ibarat dilansir dari ceritacurhat.com.
Aku salah menyayangi orang.
Setelah keperawananku hilang, laki-laki yang kucintai itu pergi meninggalkanku.
Aku yang galau dengan masa depanku hasilnya nekat menjebak seorang laki-laki lugu yang mengaku mencintaiku semenjak lama.
Sekarang kami sudah menikah meski dalam hati rasa bersalah itu tetap ada.
Kisah ini bermula ketika saya gres masuk kuliah tahun 2011 yang silam.
Ketika itu saya masih berpacaran dengan Risya (yang niscaya nama samaran).
Aku sangat menyayangi ia meskipun saya tau ia pernah menikah siri dengan perempuan yang dihamilinya ketika Sekolah Menengan Atas dulu.
Bodohnya aku, alasannya ialah rasa sayang kepadanya yang besar, saya juga memperlihatkan keperawananku kepadanya.
Tapi ia tidak pernah mau mengakuinya dan bahkan menyampaikan bahwa ia tidak mencicipi hal itu terjadi.
Laki-laki bajingan memang ia itu, selang tahun ke-4 kami berpacaran ia memutuskanku dengan alasan yang tak masuk akal.
Kakak sepupunya ingin semoga saya putus dengan Risya.
“Aku tak sanggup mendapatkan ini semua, saya frustrasi.. sial!!!” gerutuku dalam hati.
Setelah kehormatanku kau ambil kau malah pergi meninggalkan aku!!
Tak usang putus, saya mendengar kabar bahwa ia jadian tengan teman sekelasnya di kampus.
Aku semakin putus asa, hingga satu waktu ada laki-laki lugu yang mencintaiku dan akupun mendekatinya.
Ternyata laki-laki itu sudah jatuh cinta kepadaku semenjak kami pertama kali bertemu, tahun 2008 yang silam.
Tanpa pikir panjang saya pun menerimanya.
Selama berpacaran saya selalu mendekatinya dan menggodanya semoga ia mau berafiliasi lebih jauh denganku.
Pancinganku berhasil, hasilnya ia terpengaruhi dan masuk dalam jebakanku.
Kami berafiliasi intim selayaknya suami istri, seakan-akan ia yang memulai dan memaksa.
Aku masih sempat menangkap rona penyesalan dan ketakutan dalam matanya.
Dia laki-laki yang lugu yang tak pernah berafiliasi dengan perempuan manapun sebelum aku.
Saat itu sehabis semuanya terjadi, saya bilang kepadanya bahwa perawanku sudah diambil olehnya, dan ia percaya!
Dia juga berjanji akan bertanggung jawab dan menikahiku.
Setahun berlalu kami berpacaran dan kami tetap berafiliasi tubuh hingga hasilnya ia menikahiku.
Tepatnya 5 bulan yang lalu.
Di malam pertama saya bersamanya, saya merasa canggung alasannya ialah rasa bersalahku telah menjebaknya.
Hingga dikala ini diam-diam itu hanya saya yang tahu, tentu saja Risya, mantanku yang merenggut keperawananku juga tahu.
Maafkan Aku Sayang sudah membohongimu.
Pesanku untuk pembaca ceritacurhat.com, jangan serahkan mahkotamu kepada orang yang belum tentu akan menikahimu.
Kelak kau niscaya akan menyesal seumur hidupmu kalau mendapatkan suami yang baik yang telah kau bohongi.
Perbuatan itu akan selalu menghantuimu ibarat yang kurasakan.
Ya, hingga dikala ini rasa bersalah itu tetap ada, maafkan saya suamiku.
sumber : palembang.tribunnews.com