9Trendingtopic - Kita semua niscaya terharu dengan kisah usaha seorang ayah yang cukup menginspirasi satu ini. Beliau berjulukan Mohamed Bzeek yang merupakan seorang imigran asal Libya, ia menjadi seorang ayah angkat bagi bawah umur yang mengidap penyakit kritis.
Dilansir dari Cerpen.co.id dulunya Mohamed telah setia merawat anak kandungnya sendiri yang juga dikabarkan mengidap penyakit mematikan.
Gak tanggung-tanggung, Mohamed menghabiskan waktu 20 tahun untukmendampingi dan merawat anaknya itu dengan penuh kasih sayang. Bahkan di ketika istrinya juga pergi meninggalkan dunia ini, ia pun harus merawat anaknya yang sakit itu sendirian.
Ya, sebagian orang mungkin eksklusif berpikir, ya wajarlah, itu kan anak kandungnya sendiri, waktu tidak sanggup dibandingkan dengan rasa cinta seorang ayah kepada anaknya. Namun ceritanya tidak berhenti hingga di sini.
Pada tahun 1987, Mohammed Bzeek pindah ke Amerika Serikat dari Libya. 10 tahun kemudian, ia bersama isterinya, Dawn mulai membangun sebuah rumah singgah bagi anak angkat mereka di Los Angeles. Lebih khusus lagi, rumah bagi bawah umur yang mengidap penyakit parah.
Tindakannya yang mendapatkan dan sanggup menjaga mereka yang sakit merupakan satu tindakan yang mulia. Awal menjaga bawah umur yang sakit ini, 10 dari mereka meninggal dalam masa perawatannya. Sejak kematian isterinya tahun 2014, Bzeek kini menjaga rumah singgah tersebut seorang diri.
Lebih tepatnya ide untuk merintis rumah singgah bagi bawah umur angkat mereka yang mengidap penyakit parah itu merupakan gagasan dari istrinya. Terinspirasi dari istrinya yang berhati mulia menolong dan merawat bawah umur ini dengan tulus, kesudahannya Mohamed pun tetapkan untuk melanjutkan agresi sosial tersebut.
Mohamed pernah menuturkan bahwa apa yang dilakukannya ini semata hanya untuk memperlihatkan rasa kondusif kepada bawah umur tersebut, menemani mereka ketika melewati masa-masa tersulit di hidup mereka.
Mohamed menjaga bawah umur ini ibarat dirinya sendiri. "Kuncinya yakni Anda perlu menyayanginya ibarat anak sendiri, saya tau mereka merasa kesakitan dan saya juga tau terang bahwa mereka akan meninggal dunia suatu hari nanti.
Namun sebagai manusia, saya telah melaksanakan yang terbaik yang sanggup saya lakukan dan selebihnya saya hanya sanggup berserah kepada Tuhan," begitu penuturan dari Mohamed.
Apa yang dilakukan keluarga Bzeek ini benar-benar telah menginspirasi banyak orang, dari kisah hidup Bzeek, kita diingatkan kembali untuk "tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri saja.
Cobalah pandang keluar, masih banyak orang di luar sana yang masih memerlukan proteksi kita" dan terlebih yang mimin pelajari yakni 1 hal yang berharga, "kita jangan terlalu fokus dengan persoalan hidup kita saja, cobalah untuk menjadi balasan bagi persoalan yang dihadapi sesama kita".
biar goresan pena ini sanggup memberi wangsit bagi anda....
sumber : palembang.tribunnews.com